Gunung Papandayan (2665 mdpl). Salah satu gunung dari tiga rangkai pegunungan di Garut yang kutargetkan untuk didaki (Guntur - Papandayan - Cikuray). Setelah sebelumnya Gunung Guntur yang penuh dengan ketegangan. Kini waktunya buat Papandayan untuk ku tapaki.
Gunung Papandayan ini pun terkenal dengan pemandangannya yang indah,
kawahnya, Tegal Alunnya yang dipenuhi bunga abadi Edelweis. Dan tentunya
puncaknya, dimana kita bisa menikmati keindahan cipataan Allah SWT. Setiap
gunung memiliki keindahan tersendiri. Dan karena itulah saya tidak bosan untuk menjelajahinya
Berbeda dengan pendakian yang lain, pendakian Papandayan ini memberikan saya banyak senyuman. Hanya sedikit waktu yang saya gunakan untuk
googling mencari tau tentang karakter gunung ini. Selain memang terbentur pekerjaan dan tentunya persiapan yang mepet. Setidaknya tulisan-tulisan di halaman orang lain memberikan saya gambaran bahwasanya Gunung Papandayan ini relatif mudah untuk didaki dan disarankan untuk para pendaki pemula.
Dan ternyata banyak hal-hal yang tidak saya duga sebelumnya. Banyak pedagang kaki lima yang menjajakan jualannya di atas gunung, dari warung kopi hingga tukang basreng. Penjelajahan puncak Papandayan yang sebenarnya, The real of Tegal Alun. Semuanya menjadi bagian cerita yang menarik dalam pendakian kali ini. Hehee..
|
Kepulan Asap dari Kawah Gunung Papandayan dilihat dari Camp Davis. |
Pendakian kali ini saya berangkat dengan teman-teman CPS Hiker. Salah satu grup pencinta alam di tempatku bekerja, yang notabene adalah ini merupakan pendakian pertama bersama-sama diantara dua divisi maintenance dan operation serta
Cireboner.
|
Parkiran Mobil dekat Camp Davis, Gunung Papandayan |
|
Tidak sedikit dari para pendaki yang menggunakan kendaraan pribadi. Parkiran nya cukup luas jadi teman-teman yang ingin menggunakan kendaraan roda empat bisa di parkir di sekitar Camp Davis.
|
Parkiran Motor dekat Camp Davis, Gunung Papandayan |
Banyak juga para pendaki yang menggunakan motor menuju Camp Davis. Teman-teman bisa memarkiranya dekat Camp Davis juga.
Sebagai informasi, bagi teman-teman yang menggunakan kendaraan umum. Kalian bisa menyewa pick up atau menggunakan ojek dari pasar Cisurupan menuju Camp Davis. Harga pick up sekitar IDR 200K/rit, sedangkan untuk ojek sekitar IDR 20K/rit.
|
Warung Kopi sekitaran Camp Davis - Menyediakan : Mie rebus, Kopi pait .. dll Hehee.. |
Warung kopi --- kalian bisa tau apa yang bisa di kerjakan disini. Ngopi sambil menunggu, atau ngemil sambil menunggu, atau makan mie rebus sambil menunggu.. Menunggu kehadiran sang pujaan hati. :-)
Akhirnya setelah anggota team lengkap, kami pun beranjak menapaki jalur pendakian Gunung Papandayan.
|
Jalur Pendakian Gunung Papandayan |
|
Jalur Pendakian Gunung Papandayan |
|
Berfoto bersama CPS Hiker di Jalur Pendakian Gunung Papandayan. |
|
Pendakian diawali dengan jalan bebatuan. Hendaknya para pendaki menggunakan sepatu agar lebih nyaman dalam pendakian.
|
Kawah Gunung Papandayan |
Di sepanjang awal perjalanan, hendaknya para pendaki menggunakan masker
atau buff. Bau belerang yang keluar dari kawah cukup menyengat.
|
Pemandangan sepanjang jalur Gunung Papandayan |
Tak henti kami memuji keindahan alam sang Pencipta di sepanjang perjalanan.
|
Taman Bunga Edelweis di Gunung Papandayan |
Taman Edelweis yang sangat luas bisa kamu temukan di Gunung Papandayan ini.
|
Tegal Alun |
|
CPS Hiker sedang berdiskusi mencari jalan menuju puncak Gunung Papandayan yang sebenarnya.
|
Puncak Papandayan versi CPS Hiker |
Setelah berjalan menyusuri Tegal Alun yang sebenarnya, CPS Hiker akhirnya menemukan puncak Papandayan yang sebenarnya, namun hari sudah menjelang petang, pendakian ke puncak yang sesungguhnya pun kami urungkan.
Akhirnya kami pun kembali ke tenda, menyiapkan makan malam dan menikmati kebersamaan di dinginnya udara pegunungan.